Sabtu, 29 Januari 2011

khasiat jahe

Kalau di malam yang dingin kita minum segelas wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe, sudah pasti badan terasa hangat. Khasiat ini memang paling populer yang dimiliki oleh jahe. Tetapi masih banyak khasiat jahe lainnya seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan, serta sebagai tonikum.

jahe juga menambah nafsu makan dengan merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Bagi yang sering menderita mabuk, darat atau laut, jahe bermanfaat mencegah mabuk. Bahkan ada pakar yang menyatakan, tanaman ini bermanfaat pada kasus iritasi ginjal. Sebagai obat luar, parutan jahe juga bisa dipakai sebagai kompres untuk mengobati rematik dan sakit kepala.

khasiat jahe

Rimpang tanaman terna ini sudah umum dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penggunaannya dalam pengobatan pun sudah dilakukan sejak zaman baheula. Kini, negara-negara Barat juga melakukan penelitian terhadap tanaman ini untuk digunakan dalam pengobatan. Di Denmark, tanaman ini diteliti untuk mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi rematik, dan berhasil.

Namun, jahe sebenarnya lebih populer sebagai bahan makanan dan minuman. Di Jepang rebungnya dijadikan bahan sayur, acar, atau asinan. Hasil olahan itu sangat populer karena aroma dan citarasanya khas. Terhadap tubuh, makanan dari rebung jahe membantu menyehatkan badan, memperlancar air seni, dan memperbaiki sistem pencernaan.

Di Indonesia mungkin baru orang Manado yang memanfaatkan rebung sebagai salah satu pendamping nasi untuk lalapan didampingi sambal pedas. Cara memakannya selalu diikuti dengan meminum saguer (semacam tuak). Terkadang rebung jahe terlebih dahulu dimasukkan ke dalam saguer, dan supaya awet ke dalamnya diberi sedikit garam. Dengan lalapan macam ini, konon tenaga kita menjadi berlipat ganda.

Sementara rimpang jahe juga bisa diolah jadi manisan. Caranya, jahe yang sudah dibersihkan dimasak dalam air gula selama 2 – 3 jam. Setelah itu dipindahkan ke suatu tempat dan dibiarkan beberapa hari. Jahe dimasak kedua kalinya dalam larutan gula seperti ketika memasak pertama. Setelah ditiriskan dan dingin, manisan jahe ini siap dinikmati. Pada masa lampau, cara ini digunakan di Kanton, Cina, untuk keperluan ekspor. Di tempat lain tentu caranya berbeda, bahkan lebih rumit.

Dengan cara itu manisan jahe masih dirasakan terlalu pedas. Ada cara mengurangi kepedasannya seperti yang dilakukan di Jamaika, yaitu direndam dalam air mengalir selama 12 jam. Cara lain, jahe yang telah dibersihkan direndam dan ditusuk-tusuk dengan jarum dalam air asin selama 24 – 48 jam. Lalu direndam dalam air beras selama satu malam. Berikutnya direndam lagi dalam air bersih selama 5 – 10 hari dan setiap 12 jam airnya diganti. Hasilnya siap dijadikan bahan manisan.

Tanaman rimpang lainnya yang juga biasa dijadikan makanan adalah lengkuas (Alpinia galanga) putih. Bunga tanaman ini bisa dimakan mentah atau diawetkan dengan sayuran lain menjadi acar. Namun, pemanfaatannya cuma sebatas itu, pun tidak terlalu populer.

Rimpang lengkuas putih lebih populer sebagai salah satu bagian bumbu penyedap makanan. Lengkuas juga sering digunakan sebagai bagian bahan saos.

Sementara lengkuas merah lebih terkenal sebagai tanaman berkhasiat obat. Rimpang ini, yang dimasak dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah dilumatkan dengan perbandingan 4 – 5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa menjadi obat kurap dengan cara dioleskan pada kulit yang terserang kurap. Bahkan bila diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat. (Dari dinas kesehatan kab. cilacap)

Khasiat Jahe
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
(dari berbagai Sumber)

[+/-] Selengkapnya...

crop circle








penemuan crop circle di persawahan di Sleman dan Bantul baru-baru ini menggegerkan masyarakat. Fenomena baru di Indonesia ini menimbulkan banyak spekulasi. Namun, penyelidikan tim Lapan membuktikan itu hanyalah kreasi manusia. Nyatanya sebagian besar crop circle yang ditemukan di banyak negara adalah salah wujud karya seni lingkungan.

Kemunculan crop circle, yaitu pola lingkaran yang dibentuk di ladang pertanian, seperti padi, gandum dan jagung, tujuannya untuk menghasilkan gambar seni dalam ukuran raksasa. Sebagian besar gambar yang diciptakan berbentuk lingkaran sesuai namanya.

Belum diketahui awal munculnya fenomena ini. Namun, pola lingkaran di ladang, disebut sebagai ”Mowing Devil”, muncul pada ukiran kayu dari Hertfordshire, Inggris, pada tahun 1678.

Pada akhir abad lalu, temuan crop circle meningkat, yaitu sejak 1970 berdasarkan laporan dari 26 negara. Lou Greub, pakar agronomi dari Universitas Wisconsin Amerika Serikat, seperti diberitakan oleh LA Crosse Tribune edisi 13 Januari 2011, mengatakan, ditemukan sekitar 10.000 crop circle di seluruh dunia sejak 1980, 80 persen diantaranya berada di Inggris. Tim investigator yang dipimpin Barbara Lamb menemukan delapan formasi crop circle di Inggris yang dibentuk dalam waktu 12 jam hingga dua minggu.

Menurut Greub, crop circle di Inggris biasanya dibuat malam hari. Saksi mata melaporkan melihat cahaya terang atau bola cahaya di ladang, tempat formasi itu ditemukan esok harinya.

Crop circle di Inggris dibentuk dengan metode tertentu, yaitu mengikatkan tali pada papan dan kemudian memutarkannya pada sebuah tiang yang dijadikan pusat putaran, hingga terbentuk pola lingkaran.

Dua pria asal Inggris, Doug Bower dan Dave Chorley, mengungkapkan, pada 1991, mereka membuat banyak crop circle sejak 1978 dengan cara tersebut.

Belakangan ini terbentuk kelompok Circlemakers dan diadakan kompetisi pembuatan crop circle pada 11-12 Juli 1992 di Berkshire, Inggris. Pembuatan crop circle dimenangkan oleh tiga insinyur dari Westland Helicopters menggunakan tambang, pipa PVC, dan tangga.

Keindahan karya seni ini menjadi obyek yang menarik untuk dinikmati. Karena itu, fenomena ini kemudian menimbulkan bisnis baru bagi para petani pemilik ladang di Inggris, yang memasang tarif bagi para pengunjung.

Seni tanbo

Seni gambar di ladang ternyata bukan hanya berkembang di Benua Eropa. Dengan teknik lain, bangsa Jepang pun menggunakan ladang untuk ”melukis”, disebut tanbo.

Tanbo merupakan karya seni bangsa Jepang yang menggunakan hamparan persawahan sebagai media dan menggunakan berbagai jenis padi untuk mewarnainya hingga tercipta gambar raksasa.

Pada tahun 1993, penduduk di Inakadate, Perfektur Aomori—di bagian utara Pulau Honshu—menggunakan daerah persawahan sebagai kanvas dan empat jenis padi, baik yang tradisional maupun strain baru untuk menghasilkan gambar raksasa di ladang tersebut.

Untuk melihat gambar secara utuh, mereka membangun menara setinggi 22 meter di kantor desa itu. Pada tahun 2006, lebih dari 200.000 orang telah mengunjungi desa itu untuk melihat karya seni penduduk di Inakadate.

Pada sembilan tahun pertama, para petani menciptakan gambar yang sederhana, seperti Gunung Iwaki sebelum kemudian mendesain gambar yang lebih rumit. Mengikuti langkah Inakadate, penduduk desa lainnya antara lain Yonezawa di Perfektur Yamagata, yang berada di selatannya.

Berbagai spekulasi

Crop circle dapat terbentuk akibat fenomena meteorologi. Begitulah pendapat John Rand Capron pada tahun 1880, yang dipublikasi majalah ilmiah Nature. Ia menyimpulkan fenomena bentuk melingkar di ladang pertanian yang ditemukannya di bagian barat Surrey, Inggris, adalah dampak badai.

Sementara itu, juga muncul dugaan crop circle merupakan tanda adanya kekuatan paranormal. Hal itu dikaitkan dengan terbentuknya banyak crop circle dekat dengan situs purba, seperti Stonehenge, Barrows, dan Chalk Horses.

Pada tahun 2009, BBC melaporkan pendapat yang menyatakan bahwa hewan kanguru menjadi penyebab utama terbentuknya crop circle di Tasmania, Australia. Gerombolan hewan itu memakan tanaman sambil bergerak dalam bentuk melingkar.

Lalu ada temuan crop circle di Inggris yang masih misterius. Karena pola lingkaran itu mengandung isotop radioaktif (vanadium, europium, telurium dan terbium) yang meluruh dari tanah dalam waktu empat jam. Tanah di lokasi itu mengemisi sinar alfa dua kali lipat dibandingkan normalnya dan emisi beta meningkat 50 persen dan radioaktivitas tanah meningkat hingga tiga kali.

Dari tiga kejadian itu, memang menghasilkan bentuk lingkaran di ladang. Bentuk artistik jelas merupakan hasil kreasi tangan manusia.


**********************************************************************************
Alien Pernah Mampir di Crop Circle Inggris


TEMPO Interaktif, London - Tak selamanya crop circle dibuat manusia. Pada 6 Juli 2009, seorang saksi menyaksikan makhluk asing di lokasi crop circle di Silburry Hill, Wiltshire, Inggris. Wiltshire merupakan wilayah dengan "jejak alien" terbanyak, yang kemunculannya lebih dari 12 titik setiap musim panas.

Saksi yang dirahasiakan namanya tersebut adalah petugas kepolisian dengan pangkat sersan. Usai bertugas, dia mendapati tiga sosok berdiri dekat sebuah crop circle.

Petugas itu lalu menghentikan kendaraannya dan mendekat. Sosok itu berwujud tiga laki-laki bertinggi sekitar 1,8 meter dengan rambut pirang. Saat didekati terdengar suara seperti listrik statis. Seketika, ketiganya ngacir dengan kecepatan luar biasa.

Pakar crop circle Andrew Russell, yang mewawancarainya, yakin petugas itu melihat makhluk luar angkasa. Dia menjabarkan kejadian yang dialami polisi itu.

Awalnya, makhluk asing itu disangka petugas forensik karena mengenakan pakaian terusan putih. Polisi itu menyaksikan tiga "orang" itu mengamati crop circle, yang baru terbentuk beberapa hari.

Dari pinggir ladang, polisi itu mendengar suara seperti listrik statis. "Suara itu seperti bergerak menyusuri ladang dan tanaman bergerak mengikuti arah suara," katanya.

Pada teriakan pertama, tiga sosok asing itu tidak mengubris. Namun saat si polisi memasuki ladang, ketiganya melihat dan langsung lari. "Kecepatannya lebih dari manusia mana pun," katanya. Mereka menghilang dalam sekejap mata.

Rekan Russell, Colin Andrews, yakin petugas itu berkata jujur. "Informasinya harus ditelusuri lebih lanjut," ujar pakar asal Amerika Serikat, yang meneliti crop circle sejak 1983 itu.

Kepolisian Wiltshire menolak berkomentar dengan alasan polisi itu sedang tidak bertugas.




[+/-] Selengkapnya...

burung khayangan (cenderawasih)

Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau lebih dikenal dengan bird of paradise. Ada sekitar 13 Genus dari burung-burung ini dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea.

Di Indonesia kita menyebutnya dengan burung cendrawasih. Bercirikan dengan warna yang mencolok dan cerah, bulu berwarna kuning, biru, merah, dan hijau. Dengan warna-warna yang demikian mereka menjadi burung paling indah dan menarik di dunia, sehingga disebut sebagai burung dari surga.


Burung cendrawasih banyak ditemukan di Papua atau Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk juga Australia Timur. Sayangnya keberadaan burung ini semakin berkurang seiring dengan banyaknya perburuan liar yang tidak bertanggung jawab.

1. Lesser bird of paradise (Paradisaea minor)

The Lesser bird of paradise dikenal dengan nama Cendrawasih kuning kecil. Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm, berwarna merah-coklat dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecoklatan.
Lesser bird of paradise
Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud-hijau tua, sepasang ekor panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning di daerah pangkal berwarna putih di daerah luarnya.

Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan. Daerah penyabaranya meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

2. Raggiana bird of paradise (Paradisaea Raggiana)

The Raggiana bird of paradise dikenal juga dengan nama Count Raggi’s bird of paradise. Burung ini juga yang paling dikenal sebagai burung Cendrawasih. Habitat burung ini terdistribusi secara luas di Pulau Irian selatan dan timur laut.
Raggiana bird of paradise
Memiliki panjang 34 cm panjang, berwarna merah-coklat keabu-abuan, iris kuning dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. Burung jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan zamrud-hijau tua dan kerah kuning di antara tenggorokan.

Warna bulu sayap bervariasi dari merah ke jingga tergantung subspesies. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.


3. Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)

Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya.
Ribbon tailed bird of  paradise
Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian.


4. Blue bird of paradise (Paradisaea rudolphi)

Namanya mengingatkan nama salah satu angkutan Taksi di Indonesia. Burung ini berukuran sekitar 30 cm, berwarna hitam, iris warna coklat gelap, kaki abu-abu. Burung jantan dihiasi dengan bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru . Sehingga disebut juga dengan Cendrawasih Biru.
Blue bird of paradise
Blue Bird of Paradise adalah burung endemik Papua Nugini. Daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.


5. Riflebird Paradise (Ptiloris paradiseus)

Kalau anda pernah melihat film Planet Earth, maka anda akan melihat burung ini. Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm dengan burung jantan berwarna hitam dengan warna-warni mahkota biru kehijauan, kaki hitam, iris coklat gelap dan mulut kuning. Burung betina jenis ini berwarna coklat zaitun.
Riflebird of paradise
Merupakan endemik di Australia timur, Riflebird juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan pusat Queensland. Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya dan memamerkannya seraya bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.


6. Red bird of paradise (Paradisaea rubra)

Kita menamakannya Cendrawasih Merah, panjang sekitar 33cm berwarna kuning dan coklat, serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa bisa mencapai 72cm termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya.
Red bird of paradise
Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Merupakan endemik dari Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.


7. Lawes’s Parotia (Parotia Lawesii)

Parotia lawesii berukuran sedang sampai dengan 27 cm). Daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini.
Parotia lawesii
Burung jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, warnawarni tengkuk biru ungu dan emas bulu dada hijau. Dihiasi dengan tiga kawat hias kepala dari belakang setiap mata dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kepala burung gelap, iris kuning dan gelap.


8. King of Saxony bird of paradise (Pteridophora alberti)

King of Saxonyi adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap seperti panji yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Oleh karenanya burung ini dimakan Cendrawasih Panji.
King of saxony bird of  paradise
Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut.

Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Irian.


9. Wilson’s Bird of Paradise (Cicinnurus respublica)

Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru.
Wilson's bird of paradise
Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.


10. Princess Stephanie’s Astrapia (Astrapia stephaniae)

Stephanie Astrapia berukuran sekitar 37 cm, burung ini berwarna hitam dengan warna-warni kepala biru-hijau dan ungu, disamping itu memiliki bulu ekor panjang hitam keungunan.
Princes's Stephanie bird of  paradise
Burung betinanya berwarna coklat gelap dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.

sumber : http://unikseru.blogspot.com/2010/06/ini-dia-burung-burung-terindah-di-dunia.html
 
 

REPRODUKSI
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.

Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil
menghasilkan sebanyak 2-3 telur (Mackay 1990).


MANFAAT
- Bulunya dapat digunakan sebagai hiasan terutama yang digunakan di daerah Papua
- Burung ini dapat menambah keindahan di hutan

Jenis-jenis dari Parasaeidae

Genus Lycocorax
Cendrawasih Gagak, Lycocorax pyrrhopterus

Genus Manucodia
Manukodia Mengkilap, Manucodia atra
Manukodia Jobi, Manucodia jobiensis
Manukodia Leher-berkerut, Manucodia chalybata
Manukodia Jambul-bergulung, Manucodia comrii
Manukodia Terompet, Manucodia keraudrenii

Genus Paradigalla
Paradigala Ekor-panjang, Paradigalla carunculata
Paradigala Ekor-pendek, Paradigalla brevicauda

Genus Astrapia
Astrapia Arfak, Astrapia nigra
Astrapia Elok, Astrapia splendidissima
Astrapia Ekor-pita, Astrapia mayeri
Astrapia Stephanie, Astrapia stephaniae
Astrapia Huon, Astrapia rothschildi

Genus Parotia
Parotia Arfak, Parotia sefilata
Parotia Karola, Parotia carolae
Parotia Berlepschi, Parotia berlepschi
Parotia Lawes, Parotia lawesii
Parotia Timur, Parotia helenae
Parotia Wahnes, Parotia wahnesi

Genus Pteridophora
Cendrawasih Panji, Pteridophora alberti

Genus Lophorina
Cendrawasih Kerah, Lophorina superba

Genus Ptiloris
Toowa Cemerlang Ptiloris magnificus
Toowa Timur Ptiloris intercedens
Toowa Surga Ptiloris paradiseus
Toowa Viktoria Ptiloris victoriae

Genus Epimachus
Paruh-sabit Kurikuri, Epimachus fastuosus
Paruh-sabit Coklat, Epimachus meyeri
Paruh-sabit Paruh-hitam, Epimachus albertisi
Paruh-sabit Paruh-pucat, Epimachus bruijnii

Genus Cicinnurus
Cendrawasih Belah-rotan, Cicinnurus magnificus
Cendrawasih Botak, Cicinnurus respublica
Cendrawasih Raja, Cicinnurus regius

Genus Semioptera
Bidadari Halmahera Semioptera wallacii

Genus Seleucidis
Cendrawasih Mati-kawat, Seleucidis melanoleuca

Genus Paradisaea
Cendrawasih Kuning-kecil, Paradisaea minor
Cendrawasih Kuning-besar, Paradisaea apoda
Cendrawasih Raggiana, Paradisaea raggiana
Cendrawasih Goldi, Paradisaea decora
Cendrawasih Merah, Paradisaea rubra
Cendrawasih Kaisar, Paradisaea guilielmi
Cendrawasih Biru, Paradisaea rudolphi

Hubungan dengan Manusia

Masyarakat di Papua sering memakai bulu cendrawasih dalam pakaian dan adat mereka, dan beberapa abad yang lalu bulu itu penting untuk dibuat topi wanita di Eropa. Perburuan untuk mendapat bulu dan perusakan habitat menyebabkan penurunan jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancm; perusakan habitat karena penebangan hutan sekarang merupakan ancaman utama.

Perburuan burung cendrawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi marak di akhir abad 19 dan awal abad 20 (Cribb 1997), namun sekarang burung-burung itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat. Dalam hal Cendrawasih Panji, disarankan mengambil dari rumah sarang burung Namdur. Tatkala Raja Mahendra dari Nepal naik tahta pada tahun 1955, ternyata bulu burung cendrawasih pada mahkota kerajaan Nepal perlu diganti. Karena larangan perburuan, penggantian akhirnya diperbolehkan dari kiriman yang disita oleh hukum Amerika Serikat.

Burung cendrawasih dewasa digambarkan pada bendera Papua Nugini. David Attenborough telah menyatakan beberapa burung cend

materi referensi:

 

[+/-] Selengkapnya...

burung pentet

BURUNG CENDET / BURUNG PENTET / BURUNG TOET

Burung Cendet (Pentet)

TIPS PANDUAN BURUNG CENDET (BURUNG PENTET/TOET)

 

Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Cendet / Burung Pentet


Berdasarkan Riset SMART MASTERING - WWW.SMARTMASTERING.COM

Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.

KARAKTER DASAR BURUNG CENDET

  1. Ganas apabila lapar. Burung ini akan berlaku agresif apabila lapar.
  2. Petarung yang memiliki teritorial. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Cendet lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  4. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

 

PEMILIHAN BAHAN BURUNG CENDET YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG CENDET YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cendet
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CENDET

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cendet. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG CENDET

Perawatan harian untuk burung Cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Cendet:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  3. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.
  • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

PENANGANAN APABILA CENDET OVER BIRAHI

  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 2 pagi dan 2 sore
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
  • Berikan Ulat Bambu 2 ekor 3x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
  • Mandi malam

PENANGANAN APABILA CENDET KONDISINYA DROP

  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi setiap hari
  • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cendet lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CENDET UNTUK LOMBA

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cendet:
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
PENTING
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cendet lain.
  • Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CENDET PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cendet:
  1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG CENDET MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan masa mabung
  1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  3. Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 6 ekor pagi dan 6 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 5 ekor setiap pagi.
  4. Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  5. Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

 

SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG CENDET / PENTET

Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.

Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan. Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung.
Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Kunci keberhasilan dalam memaster burung (pemasteran burung berkicau) adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot). 

Suara dominan yang bagus untuk burung cendet
Burung cendet atau pentet sebenarnya adalah burung yang luar biasa dalam kepandaiannya untuk menirukan suara burung lain atau suara apapun yang pernah didengarkannya.
Sama seperti isian yang dominan yang perlu dimiliki burung murai batu, maka untuk burung cendet akan sangat bagus jika dimaster secara dominan dengan suara-suara burung lovebird, cililin, kenari, pelatuk dan cucak jenggot.
Tetapi ada salah satu isian “wajib” yang perlu dimiliki oleh burung cendet jika itu akan ditujukan sebagai burung lomba. Isian itu adalah suara walang atau belalang. Bisa suara walang kecek atau belalang biasa, belalang raja, atau lebih bagus lagi belalang emas. Mengapa? Burung cendet yang membawakan suara belalang, apalagi terus-menerus, akan terdengar sangat dominan.
Bagusnya lagi adalah burung cendet yang sedang membawakan lagu belalang, biasanya posisinya nancep, tenang. Lain misalnya dengan burung cendet yang membawakan suara burung gereja tarung. Ketika membawakan trecetan suara burung gereja tarung atau gereja kawin, burung cendet cenderung lebih suka dengan cara memutar badan atau kalau yang punya kebiasaan salto, akan membawakan lagu itu dengan salto atau terbang memutari luasan sangkar.
Selain burung cendet perlu punya suara dominan belalang, maka jangan lupa untuk memaster burung cendet dengan suara jangkrik. Burung yang menguasai suara jangkrik, biasanya akan mudah untuk menirukan suara melengking sekaligus suara ngerol lainnya.
Untuk mendownload suara jangkrik, di web Om Kicau ini ada 5 link yang bisa langsung download dan nggak perlu ke mana-mana. Hanya saja untuk  link yang kelima, suaranya mungkin sulit untuk ditirukan burung cendet. Link tersebut adalah:
Oke, demikian sekelumit tips memaster burung cendet atau pentet. Untuk pengenalan lebih jauh burung cendet, silakan tengok halaman Cendet. Untuk referensi umum tentang burung agar berkemungkinan besar bisa jadi jawara, lihat pada artikel burung jawara.
 

[+/-] Selengkapnya...

Rangkong/Hornbill/Enggang

Burung Enggang


Enggang (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus. Burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya Burung Enggangmerupakan suatu daya tarik tersendiri.Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda. Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak? Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani. Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau. Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif seperti pada gambar ini. Kasihan sekali nasib mereka. Sebagian yang tersisa darinya hanya sebuah gambar dan segelintir bagian paruh dan bulu yang tetap di simpan rapi oleh masyarakat suku dayak

[+/-] Selengkapnya...

burung enggang/rangkong

Enggang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?Enggang
Enggang Kelabu MalabarOcyceros griseus
Enggang Kelabu Malabar
Ocyceros griseus
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Bucerotiformes (tapi perhatikan artikel)
Famili: Bucerotidae
Rafinesque, 1815
Genera
14, lihat artikel
Enggang atau Rangkong (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani.
Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Ciri-ciri

Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.
Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

[sunting] Sebagai lambang budaya

Dalam budaya Kalimantan, burung enggang (tingan) merupakan simbol "Alam Atas" yaitu alam kedewataan yang bersifat "maskulin". Di Pulau Kalimantan, burung enggang sakti dipakai sebagai lambang daerah atau simbol organisasi seperti di lambang negeri Sarawak, lambang provinsi Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat dan sebagainya. Burung enggang diwujudkan dalam bentuk ukiran pada Budaya Dayak, sedangkan dalam budaya Banjar, burung enggang diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena Budaya Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran makhluk bernyawa.

Burung Enggang yang disamarkan wujudnya dipakai sebagai Tatah Hujung Pilis pada Rumah Banjar.

[sunting] Daftar upesies dalam urutan taksonomi

Subfamili Bucerotinae
  • Genus Tropicranus (kadang-kadang dimasukkan ke dalam Tockus)
    • Enggang Jambul-putih Tropicranus albocristatus
  • Genus Tockus
    • Enggang Kerdil Hitam Tockus hartlaubi
    • Engang Kerdil Berparuh-merah Tockus camurus
    • Enggang Monteiro Tockus monteiri
    • Enggang Berparuh-merah Tockus erythrorhynchus
    • Enggang Berparuh-kuning Tockus flavirostris
    • Enggang Berparuh-kuning Selatan Tockus leucomelas
    • Enggang Jackson Tockus jacksoni
    • Enggang Von der Decken Tockus deckeni
    • Enggang Bermahkota Tockus alboterminatus
    • Enggang Bradfield Tockus bradfieldi
    • Enggang Afrika Tockus fasciatus
    • Enggang Hemprich Tockus hemprichii
    • Enggang Kelabu Afrika Tockus nasutus
  • Genus Ocyceros
    • Enggang Kelabu Malabar Ocyceros griseus
    • Enggang Kelabu Ceylon Ocyceros gingalensis
    • Enggang Kelabu India Ocyceros birostris
  • Genus Penelopides
    • Enggang Luzon Penelopides manillae
    • Enggang Mindoro Penelopides mindorensis
    • Enggang Tariktik Penelopides panini
    • Enggang Samar Penelopides samarensis
    • Enggang Mindanao Penelopides affinis
    • Kangkareng Sulawesi/Rangkong Sulawesi Penelopides exarhatus
  • Genus Bycanistes (kadang-kadang dimasukkan ke dalam Ceratogymna).
    • Enggang Penerompet Bycanistes bucinator
    • Bycanistes fistulator
    • Enggang Berpipi-keperakan Bycanistes brevis
    • Bycanistes subcylindricus
    • Enggang Berpipi-cokelat Bycanistes cylindricus
    • Enggang Berpaha-putih Bycanistes albotibialis
  • Genus Ceratogymna
    • Ceratogymna atrata
    • Ceratogymna elata (hampir terancam)
Subfamili Bucorvinae
  • Genus Bucorvus
    • Enggang Tanah Abyssinia Bucorvus abyssinicus
    • Enggang Tanah Selatan Bucorvus leadbeateri

[sunting] Galeri

[+/-] Selengkapnya...

burung surga sang cenderawasih


TRIBUNNEWS.COM, BELANDA -Tahukah Anda apa alasan burung terkenal asal Papua, Cenderawasih jantan mengubah warna bulunya dengan seketika?
Jawabannya ada di tangan Guru besar biofisika dari Rijksuniversiteit Groningen Belanda. Dia menemukan alasan mengapa burung cendrawasih jantan bisa mengubah warna bulu seketika.
Radio Netherland melansir bahwa Doekele Stavenga yang meneliti masalah tersebut mengatakan, fenomena ini berhubungan dengan gerakan bulu mereka.
Burung cendrawasih jantan yang nama latinnya Parotia lawesii yang banyak ditemukan Papua Nugini, bisa mengubah warna bulu dadanya dalam satu gerakan.
"Dari kuning menjadi biru, oranye atau hijau. Itu karena menjadi satu di antara cara menarik lawan jenis semasa musim kawin," jelasnya.
Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur.
Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda.
Wikipedia menyebut, banyak jenis Cenderawasih mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin.
Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.
Penulis: Srihandriatmo Malau  |   Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sumber berita: Tribunnews.com

[+/-] Selengkapnya...