Kalau di malam yang dingin kita minum segelas wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe, sudah pasti badan terasa hangat. Khasiat ini memang paling populer yang dimiliki oleh jahe. Tetapi masih banyak khasiat jahe lainnya seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan, serta sebagai tonikum.
jahe juga menambah nafsu makan dengan merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Bagi yang sering menderita mabuk, darat atau laut, jahe bermanfaat mencegah mabuk. Bahkan ada pakar yang menyatakan, tanaman ini bermanfaat pada kasus iritasi ginjal. Sebagai obat luar, parutan jahe juga bisa dipakai sebagai kompres untuk mengobati rematik dan sakit kepala.
khasiat jahe
Rimpang tanaman terna ini sudah umum dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penggunaannya dalam pengobatan pun sudah dilakukan sejak zaman baheula. Kini, negara-negara Barat juga melakukan penelitian terhadap tanaman ini untuk digunakan dalam pengobatan. Di Denmark, tanaman ini diteliti untuk mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi rematik, dan berhasil.
Namun, jahe sebenarnya lebih populer sebagai bahan makanan dan minuman. Di Jepang rebungnya dijadikan bahan sayur, acar, atau asinan. Hasil olahan itu sangat populer karena aroma dan citarasanya khas. Terhadap tubuh, makanan dari rebung jahe membantu menyehatkan badan, memperlancar air seni, dan memperbaiki sistem pencernaan.
Di Indonesia mungkin baru orang Manado yang memanfaatkan rebung sebagai salah satu pendamping nasi untuk lalapan didampingi sambal pedas. Cara memakannya selalu diikuti dengan meminum saguer (semacam tuak). Terkadang rebung jahe terlebih dahulu dimasukkan ke dalam saguer, dan supaya awet ke dalamnya diberi sedikit garam. Dengan lalapan macam ini, konon tenaga kita menjadi berlipat ganda.
Sementara rimpang jahe juga bisa diolah jadi manisan. Caranya, jahe yang sudah dibersihkan dimasak dalam air gula selama 2 – 3 jam. Setelah itu dipindahkan ke suatu tempat dan dibiarkan beberapa hari. Jahe dimasak kedua kalinya dalam larutan gula seperti ketika memasak pertama. Setelah ditiriskan dan dingin, manisan jahe ini siap dinikmati. Pada masa lampau, cara ini digunakan di Kanton, Cina, untuk keperluan ekspor. Di tempat lain tentu caranya berbeda, bahkan lebih rumit.
Dengan cara itu manisan jahe masih dirasakan terlalu pedas. Ada cara mengurangi kepedasannya seperti yang dilakukan di Jamaika, yaitu direndam dalam air mengalir selama 12 jam. Cara lain, jahe yang telah dibersihkan direndam dan ditusuk-tusuk dengan jarum dalam air asin selama 24 – 48 jam. Lalu direndam dalam air beras selama satu malam. Berikutnya direndam lagi dalam air bersih selama 5 – 10 hari dan setiap 12 jam airnya diganti. Hasilnya siap dijadikan bahan manisan.
Tanaman rimpang lainnya yang juga biasa dijadikan makanan adalah lengkuas (Alpinia galanga) putih. Bunga tanaman ini bisa dimakan mentah atau diawetkan dengan sayuran lain menjadi acar. Namun, pemanfaatannya cuma sebatas itu, pun tidak terlalu populer.
Rimpang lengkuas putih lebih populer sebagai salah satu bagian bumbu penyedap makanan. Lengkuas juga sering digunakan sebagai bagian bahan saos.
Sementara lengkuas merah lebih terkenal sebagai tanaman berkhasiat obat. Rimpang ini, yang dimasak dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah dilumatkan dengan perbandingan 4 – 5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa menjadi obat kurap dengan cara dioleskan pada kulit yang terserang kurap. Bahkan bila diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat. (Dari dinas kesehatan kab. cilacap)
Khasiat Jahe
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
(dari berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar